Saat ku tengok jendela malam
Ku hanya berbaring tuk mendengar
Saat ku tengok jendela pagi
Ku hanya terpejam tuk merasakan
Merintih ku terlupakan
Jasaku tak lagi diacuhkan
Kini ku hanya menjadi patung arang
Yang mengagumi wajah para pemberi makan
Ku hanya menjulurkan tangan
Dan berharap keajaiban akan datang
Ku hanya menggerakkan sebatang sapu
Tersenyum walau tak di balas
Walau tahu ini yang menyakitkan
Terselimuti debu para pemakai jalan
Hari-hari ku nikmati dengan lelah dan keringat
Walau terbuka hanya segumpal nasi putih tuk kutelan
Tak segan membuka mata
Tuk melihat diriku ini yang masih bernyawa
👍
BalasHapus