Kamis, 04 April 2013

Tukang Sapu Jalan


Saat ku tengok jendela malam
Ku hanya berbaring tuk mendengar
Saat ku tengok jendela pagi
Ku hanya terpejam tuk merasakan

Merintih ku terlupakan
Jasaku tak lagi diacuhkan

Kini ku hanya menjadi patung arang
Yang mengagumi wajah para pemberi makan
Ku hanya menjulurkan tangan
Dan berharap keajaiban akan datang

Ku hanya menggerakkan sebatang sapu
Tersenyum walau tak di balas
Walau tahu ini yang menyakitkan
Terselimuti debu para pemakai jalan

Hari-hari ku nikmati dengan lelah dan keringat
Walau terbuka hanya segumpal nasi putih tuk kutelan
Tak segan membuka mata
Tuk melihat diriku ini yang masih bernyawa

1 komentar: